Dampak Roleplay yang sedang Viral dimainkan di TikTok oleh Anak-anak
Belakang ini lagi ramai berita per-roleplay-an ya, Smart Viewers. Pada dasarnya, roleplay tuh sudah ada dari bertahun-tahun lalu, namun baru baru ini roleplay baru baru menjadi perbincangan kembali setelah beberapa saat yang lalu ada kasus yang melibatkan anak dibawah umur yang melakukan kegiatan roleplaying. Smart Viewers penasaran ngga sih, sebenarnya apa itu roleplay? Selengkapnya akan dibahas di artikel ini!
Mengenal Apa itu Roleplay
Roleplay atau bermain peran merupakan salah satu kegiatan yang melibatkan seseorang atau banyak orang, dan berperilaku seperti orang lain pada situasi tertentu. Permainan ini dilakukan secara virtual dan biasanya menggunakan aplikasi TikTok, Instagram, atau Twitter. Pemain roleplay tidak mengungkap jati diri mereka sebenarnya, jadi kemungkinan mereka tidak saling mengenal.
Namun yang menjadi permasalahan adalah banyaknya anak-anak yang melakukan kegiatan ini secara berlebihan di aplikasi TikTok. Sebenarnya, apa dampak dari kegiatan roleplay yang dilakukan oleh anak-anak? Berikut dampat-dampak yang ditimbulkan oleh roleplay!
Dampak Roleplay
- Bidang Pendidikan
Roleplay memiliki dampak positif dalam bidang pendidikan, termasuk bimbingan dan konseling. Teknik ini merupakan teknik dimana seseorang memerankan situasi yang imajinatif dan paralel dengan kehidupan nyata. Tujuannya adalah untuk membantu tercapainya pemahaman diri, meningkatkan keterampilan, dan menunjukkan pada orang lain bagaimana seseorang harus berperilaku.
- Terbawa Peran ke Dunia Nyata
Selain memberikan dampak yang baik, roleplay memiliki dampak negatif diantaranya adalah seseorang bisa saja terlalu terbawa peran yang dimainkannya. Misalnya, roleplayer tersebut berperan sebagai laki-laki yang suka melakukan tindakan kriminal dan berperilaku kasar, orang tersebut bisa saja membawanya ke dunia nyata.
- Krisis Identitas
Saat roleplaying, roleplayer menggunakan identitas orang lain dan hal itu dapat membuat terdistraksinya karakter asli seseorang. Hal ini karena roleplay mengadopsi pesona baru dari orang lain yang diperankan.
- Melupakan Kehidupan Nyata
Bagi roleplayer yang merasa kurang puas dengan kehidupannya, bermain roleplay dapat menyebabkan orang tersebut terlalu nyaman dan lebih tertarik pada karakter baru yang diperankan.
- Mengganggu Relasi
Ternyata ada studi yang dilakukan oleh Brigham Young University yang menemukan bahwa permainan ini dapat menganggu relasi pemain di dunia nyata.
- Memicu Gangguan Kepribadian
Studi yang dilakukan oleh Psikiater Lahargo Kembaren menyatakan bahwa roleplay yang terutama dimainkan oleh anak-anak berisiko memicu gangguan kepribadian. Pembentukan jati dirinya menjadi rusak, karena menimbulkan kebingungan terhadap masalah psikologis.
- Gangguan Psikotik
Tidak menutup kemungkinan jika roleplay dapat membuat seseorang kesulitan memilih mana hal yang nyata dan imajinasi belaka, kondisi ini dikhawatirkan mengarah ke gangguan psikotik.
- Daya Hayal Berlebihan
Orang yang kecanduan main roleplay akan memiliki daya khayal yang berlebihan. Terlalu asik bermain roleplay juga bisa membuat seseorang lupa waktu sehingga lupa dengan kehidupan nyata.
Lalu, sebaiknya apa yang harus dilakukan untuk mencegah dampak buruk dari roleplay?
Solusi Menangani Roleplay
Sebagai solusi, pola asuh orang tua berperan penting dalam menyelamatkan anaknya ketika sudah kecanduan roleplaying. Dengan menanamkan ideologi pada anak, kekuatan iman dan komunikasi yang intens dan waktu-waktu berkualitas yang dihabiskan bersama keluarga juga berpengaruh dalam perilaku anak.
Oke Smart Viewers segitu dulu ya informasi mengenai roleplay-nya. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat!