Perokok Remaja di Australia Meningkat untuk Pertama Kalinya Sejak Tahun 90-an
Sebuah data terbaru di Australia menemukan lebih dari 3,5 juta orang Australia berusia 14 tahun ke atas merokok, baik rokok tembakau maupun rokok elektronik atau 'vape'.
Studi Cancer Victoria untuk Departemen Kesehatan Australia meneliti jumlah orang yang mengisap rokok dan 'vape' antara Januari 2018 hingga Maret 2023.
Hasilnya, ada kenaikan jumlah yang siginifikan dengan kebiasaan 'vaping' di bawah usia 25 tahun, sementara tingkat merokok pada kelompok usia remaja meningkat sejak tahun 2020.
Peneliti utama dalam laporan tersebut, Profesor Sarah Durkin, mengatakan hasil ini sangat mengkhawatirkan.
"Ini adalah pertama kalinya kami melihat peningkatan perokok remaja sejak awal hingga pertengahan 1990-an," katanya.
"Semakin dini seseorang mulai bereksperimen dengan rokok, semakin besar kemungkinan mereka menjadi pengguna tetap dalam jangka panjang.
"Dan kita tahu rokok membunuh hingga dua dari tiga perokok jangka panjang."
Secara keseluruhan telah terjadi lonjakan yang signifikan dalam jumlah orang Australia yang mengisap 'vape', yakni 7,3 persen dari populasi. Tapi masih ada lebih banyak perokok tembakau, yakni 8,9 persen dari populasi.
Data tersebut muncul hanya beberapa hari setelah pemerintah federal Australia mengeluarkan undang-undang yang diusulkan untuk menindak industri tembakau.
Menteri Kesehatan Mark Butler mengatakan undang-undang baru itu merupakan upaya untuk mencoba dan menurunkan tarif.
"Saya tidak akan menyerah kepada 12 persen orang dewasa yang merokok," katanya.
"Terutama saat tingkat merokok di antara warga termuda kita benar-benar meningkat, yang sejujurnya, adalah strategi yang disengaja oleh industri rokok untuk membuka jalan mulai merokok, untuk menciptakan generasi baru pecandu nikotin."
Tingkat 'vaping' juga naik
Pengguna 'vape' di Australia meningkat sejak 2018, dengan lompatan signifikan antara 2020 dan Maret 2023.
Orang berusia antara 18 dan 24 mencatat peningkatan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, mencapai hampir 20 persen pada awal tahun 2023.
Usia 25 hingga 34 tahun menjadi kelompok tertinggi kedua pada tahun 2023, diikuti mereka yang berusia antara 14 hingga 17 tahun.
Untuk kelompok termuda, 14 hingga 17 tahun, kurang dari satu persen memilih 'vaping' pada tahun 2018, tapi naik menjadi hampir lebih dari 14 persen pada Maret 2023.
Namun tingkat 'vaping' pada orang berusia di atas 50 tahun tetap rendah, kurang dari tiga persen.
Bulan lalu, Menteri Kesehatan Mark Butler mengumumkan serangkaian perubahan untuk mencoba mengatasi peningkatan jumlah pengguna 'vape', termasuk pelarangan 'vape' hanya untuk kesenangan, bukan sebagai terapi berhenti merokok.
Rokok tembakau
Tapi tingkat merokok tembakau tetap stabil dalam beberapa tahun terakhir.
Penelitian menemukan ada tingkat penurunan pada awal pandemi COVID-19, tapi kemudian mulai naik kembali ke tingkat sebelum pandemi pada akhir tahun 2020.
Anak-anak muda Australia lebih kecil kemungkinannya untuk merokok tembakau, meski angkanya meningkat.
Ada lonjakan jumlah perokok tembakau yang signifikan di kalangan remaja berusia antara 14 hingga 17 tahun.
Pada tahun 2018, lebih dari dua persen merokok, lalu meningkat menjadi hampir 13 persen pada Maret 2023.
Epidemiolog dan dokter kesehatan masyarakat, Profesor Emily Banks dari Pusat Nasional Epidemiologi Universitas Nasional Australia, sudah memeriksa dampak kesehatan dari kebiasaan 'vaping'.
Ia mengatakan angka yang menunjukkan peningkatan 'vaping' dan merokok tembakau pada anak-anak muda Australia menjadi perhatian.
"Hubungan antara vaping dan merokok dalam studi kohort kuat dan konsisten," katanya.
"Salah satu kekhawatiran terbesar dalam kesehatan masyarakat adalah meluasnya vaping yang akan akan menghalangi kemajuan kita sebelumnya dengan mengurangi jumlah perokok di kalangan anak-anak dan remaja Australia."
"Temuan baru yang menunjukkan adanya tren peningkatan merokok pada usia 14-17 tahun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, bersamaan dengan peningkatan vaping, sangat mengkhawatirkan dan tidak kami inginkan."
Satu atau dua pilihan
Jumlah perokok tembakau jauh lebih tinggi dibanding pengguna 'vaping' atau keduanya yang merokok tembakau tapi juga 'vaping'.
Hampir setengahnya hanya merokok tembakau, 31 persen hanya 'vaping', sementara 20 persen merokok dan 'vaping'.
Pengguna keduanya, yakni merokok tembakau tapi juga 'vaping', secara bersamaan meningkat paling banyak di antara mereka yang berusia di bawah 35 tahun.
Kelompok usia dengan tingkat 'vaping' saja, paling banyak di usia 18 hingga 34 tahun.
Sedangkan mereka yang hanya merokok tembakau saja paling banyak dilakukan oleh warga berusia 50 tahun ke atas.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari laporan ABC News.