Alasan Dokter Hewan di Australia Meminta Lebih Banyak Donor Darah Kucing
Jika kucing memiliki sembilan nyawa, Hugo mungkin sudah menambahnya menjadi sepuluh untuk kucing lain. Ia memberi nyawa kepada kucing-kucing lain melalui donor darah.
Pemiliknya, Anne Pleash, awalnya tidak tahu kalau kucing juga bisa memberikan darahnya, sampai dia melihat pengumuman di sebuah klinik hewan saat Hugo sedang melakukan pemeriksaan rutin.
Anne yang memiliki dua kucing dan seekor anjing mengatakan dia ingin membantu pemilik hewan peliharaan lainnya.
"Saya pikir, 'Ini hal yang baik untuk dilakukan' dan saya mendaftarkannya," katanya.
"Saya mencintai hewan peliharaan saya … Saya tidak punya anak, jadi mereka adalah bayi berbulu yang saya miliki dan jika saya membutuhkan darah [untuk mereka], saya berharap akan ada donasi darah untuk kucing dan anjing saya."
Seperti manusia, kucing memiliki empat golongan darah yang berbeda, dan mereka harus kompatibel supaya transfusi darah bisa berhasil.
Selama pemeriksaan Hugo, staf dokter hewan mengambil sampel dari darahnya untuk menentukan golongan darah sebelum memasukkannya ke dalam daftar donor.
Tidak lama kemudian dia dipanggil.
"Saya menerima telepon yang menanyakan, 'Seberapa cepat Anda bisa membawa Hugo ke klinik? Kami punya kucing yang cukup sakit dan butuh sumbangan darah'," kata Anne.
"Kucing yang sakit itu memiliki masalah autoimun dan tidak memberikan respon dari pengobatan yang diterimanya. Jadi donor darah bisa membantu menyelamatkan hidupnya."
Dibutuhkan lebih banyak donor darah kucing
Seorang dokter hewan di Queensland, Graham Lauridsen, mengatakan secara umum persediaan darah kucing sangat sedikit.
Ia ingin agar lebih banyak lagi pemilik kucing untuk mendaftarkan kucing-kucing mereka menjadi pemberi donor.
Menurutnya, persediaan darah selama keadaan darurat adalah soal hidup atau mati kucing.
"Ada beberapa contoh dalam beberapa tahun terakhir di mana kebutuhannya sangat krusial. Kami mengatakan kepada pemiliknya, 'Hewan Anda membutuhkan transfusi darah. Kami akan mencoba mendapatkannya jika kami bisa' ," katanya.
"
"Sudah ada beberapa kucing mati dalam beberapa tahun terakhir, karena kami belum punya kesempatan memberikan mereka transfusi darah."
"
Dr Lauridsen mengatakan jumlah pendonor darah kucing jauh lebih sedikit daripada pendonor anjing, sehingga ia harus kreatif dalam menyelamatkan satu nyawa kucing ketika darah kucing yang cocok tidak tersedia.
"Dalam situasi darurat, sangat mungkin menggunakan darah anjing untuk kucing," katanya.
"Kalau pun dilakukan, hanya membuat kucing bisa hidup selama 48 jam ke depan, sampai kita bisa menemukan jenis penyakitnya dan membuat mereka bertahan."
"Cara itu saya gunakan hanya sekali sepanjang karir saya, tetapi berhasil."
Apa syarat jadi donor?
Meski mendaftarkan kucing untuk menjadi donor darah relatif mudah, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
Kucing harus berusia antara 18 bulan dan tujuh tahun, beratnya lebih dari empat kilogram, dan telah divaksinasi lengkap.
Dr Lauridsen mengatakan beberapa klinik hewan juga hanya mau mengambil darah dari "kucing rumahan" untuk menghindari risiko.
"Ada beberapa penyakit di luar sana yang akan menyebar dari kucing ke kucing, dan jelas kucing yang lebih banyak di luar rumah lebih mungkin untuk terpapar," katanya.
"Yang utama adalah FIV, atau Feline Immunodeficiency Virus, seperti AIDS manusia dalam versi kucing.
"Ini berpotensi ditularkan dari kucing yang sakit ke kucing yang sehat melalui transfusi darah.
Donor seumur hidup
Setelah menyelamatkan nyawa setidaknya satu kucing, Anne akan memastikan Hugo terus menyumbangkan darahnya secara teratur.
"Dia bisa mendonorkan darahnya sampai berusia tujuh tahun. Bulan Juli nanti ia akan berusia dua tahun, jadi dia punya waktu lima tahun lagi untuk mendonorkan darah jika diperlukan," katanya.
"
"Golongan darahnya merupakan yang paling umum di kalangan kucing, jadi semoga dia bisa memberikan lebih banyak donasi dan menyelamatkan beberapa nyawa kucing lainnya."
"
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari laporan ABC News.