ABC

Penipuan Lewat Telepon Sasar Data Pribadi Pelanggan

Perusahaan telekomunikasi Australia, Telstra, mengatakan menerima ratusan keluhan setiap bulan tentang penipu yang berpura-pura sebagai karyawan Telstra untuk memperoleh informasi pribadi para pelanggan.

Dalam sebulan terakhir, lebih dari 400 pelanggan Telstra telah mengeluh tentang penipu yang menelepon untuk menjual software update palsu atau berusaha membujuk mereka dan bertanya tentang data pribadi melalui telepon.

Direktur penjualan dan pelayanan Telstra, Peter Jamieson, mengatakan, keluhan dari pelanggan telah meningkat empat kali lipat dalam 12 bulan terakhir.

"Biasanya penipu akan mengatakan komputer anda bermasalah – 'Kami akan memperbaikinya.' Dalam beberapa kasus, penipu mengaku-ngaku sebagai karyawan Telstra," kata Jamieson kepada ABC.

Kata Jamieson, data kontak pelanggan dapat jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung-jawab dengan berbagai cara.

Dikatakannya, Telstra belum mendapat laporan tentang pelanggan yang kehilangan uang, tapi mengatakan, ini saatnya untuk waspada terhadap potensi resiko dan mengambil langkah pencegahan yang perlu.

Telstra telah melaporkan masalah ini kepada Australian Competition and Consumer Commission (ACCC).

Tahun ini ACCC telah melaporkan sejumlah penipun yang berbeda-beda, dimana penelepon berpura-pura sebagai karyawan dari perusahaan ternama seperti Qantas and Telstra.

Penipu juga kadang berpura-pura sebagai karyawan pajak dari Australian Tax Office (ATO) untuk memeras uang, mengatakan kepada korban bahwa mereka sedang diinvestigasi karena urusan pajak.

ACCC baru-baru ini meluncurkan sebuah proyek nasional anti penipuan (Scam Disruption Project), dengan fokus khusus pada penipuan dating internet.

Scam Disruption Project akan memberitahu para calon korban dengan menganalisa data transaksi internasional untuk mendeteksi pola yang konsisten dengan kegiatan penipuan.