Problematika Gen Z : Banyak Cinta Namun Hampa, Apa Benar ?
Hai, Smart Viewers! Setiap individu di muka bumi tentu berhak untuk dicintai dan mencintai. Bicara soal cinta, banyak hal yang dirasakan ketika seseorang sedang jatuh cinta, mulai dari perasaan berbunga-bunga, bahagia, sedih, maupun kecewa. Selain itu, cinta dapat menjadikan hari-harimu menjadi lebih berarti dan membuatmu merasa lebih berharga.
Namun pada kenyataannya, cinta tidak berpatok hanya pada lawan jenis saja, lho! Kenyataannya kita memiliki banyak sekali cinta dan kasih sayang dari orang-orang di sekitar kita, yaitu orang tua, keluarga, teman, dan sahabat. Semua kalangan baik muda hingga dewasapun berhak merasakan cinta, tak terkecuali Gen Z.
Sebagaimana yang kita ketahui, Gen Z merupakan generasi yang lahir pada tahun 1997-2012 yang diperkirakan pada tahun ini berusia sekitar 10 hingga 25 tahun. Namun, meski terlihat paling mengikuti zaman, ternyata Gen Z memiliki problematika lainnya yang cukup menimbulkan tanda tanya, terlebih soal cinta.
Dari sekian banyak cinta yang dimiliki, ternyata Gen Z menjadi generasi yang paling kesepian diantara generasi lainnya lho, Smart Viewers! Kira-kira, apa ya faktor-faktor yang menyebabkan Gen Z dapat dikatakan sebagai generasi yang paling kesepian? Simak informasi selengkapnya di bawah ini ya!
Kenapa Gen Z Menjadi Generasi Paling Kesepian?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Brian A. Primack, yang merupakan seorang kepala peneliti UPSM (University of Pittsburgh School of Medicine), menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden gen Z mengalami 10 dari 11 tanda-tanda kesepian.
Hal ini juga didukung dengan riset yang dilakukan oleh Ryan Jenkins yang merupakan seorang penulis yang diakui secara international serta pendiri situs Psychology Today. Penelitian tersebut membahas hasil riset mengenai kesepian yang terjadi pada Gen Z. Kemudian, setelah dibandingkan dengan generasi lainnya, diketahui sebanyak 73 persen Gen Z terkadang atau selalu merasa sendirian. Hal itu secara tidak langsung juga dapat mengindikasikan adanya kemungkinan terkait kesehatan mental yang dialami para Gen Z. Ryan Jenkins juga mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Gen Z menjadi generasi paling kesepian, yaitu :
- Hidup Penuh Distraksi
Saat ini, banyak seseorang yang menjadikan hustle culture sebagai gaya hidup baru untuk mencapai sebuah kesuksesan. Hal ini dilakukan dengan mendorong seseorang untuk bekerja terus menerus, kapanpun dan dimanapun dengan waktu istirahat yang singkat hingga menjadikan seseorang menarik diri dari kegiatan bersosialisasi. Kerap kali, hal ini membuat kita merasakan overwhelmed dan stres. Alhasil, kita semakin enggan untuk mengambil inisiatif dalam berkomunikasi secara langsung.
- Media Sosial
Media sosial memang mampu membuat seseorang yang jauh menjadi terasa dekat melalui teknologi yang dapat membuat ruang virtual yang terasa seperti real time. Hal ini lah yang membuat media sosial menjadi salah satu altermatif termudah untuk tetap menjaga komunikasi dan bersosialisasi. Namun, hadirnya media sosial juga menjadi salah satu tantangan bagi Gen Z.
Dalam bermedia sosial, Gen Z menjadi tertantang untuk membangun citra positif yang sempurna sehingga tidak jarang seringkali membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Selain itu, media sosial juga membuat kita merasa lebih terisolasi dan menjadikan kita minim berinteraksi hingga banyak nya teman dalam dunia nyata dapat terhitung jari.
- Pergeseran Ketergantungan
Perkembangan zaman yang semakin pesat menjadikan peran teknologi dan internet lebih dominan. Hingga akhirnya membuat seseorang semakin ketergantungan. Hal ini juga didukung dengan hadirnya berbagai aplikasi yang dapat membantu kita memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari layanan ojek online, aplikasi belanja online, pengiriman barang online, hingga layanan pesan antar makanan online, dan berbagai jenis layanan online lainnya. Keadaan ini membuat kita semakin terlena dengan kemudahan yang kita miliki.
Smart viewers, jadi bener nggak sih kalau Gen Z adalah generasi yang paling kesepian? Menjadi Gen Z ternyata memang bisa menjadi salah satu tantangan,sebab sedari lahir sudah terbiasa dengan teknologi. Kkarena itu, tidak heran jika Gen Z merupakan digital native. Karena faktanya, Gen Z dapat dengan mudah mempelajarinya dan cepat beradaptasi dengan teknologi, Smart Viewers.