Yuk, Cari Tahu Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet!
Smart Viewers, belakangan ini dunia sedang diramaikan dengan penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox. Terlebih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah ini sebagai darurat global pada tanggal 23 Juli 2022 lalu. Meski penyakit Cacar Monyet ini telah ada sejak tahun 1970 di Republik Demokrasi Kongo, namun wabah ini kian menyebar dan tersebar luas hingga menyerang 70 negara.
Pada tanggal 1 Agustus 2022, India telah mengonfirmasi kasus kematian pertama akibat penyakit Cacar Monyet. Kasus ini menjadikan India sebagai negara pertama di Asia yang mencatat kasus kematian akibat wabah Cacar Monyet. Sebelumnya, Channel News Asia melaporkan terdapat kematian sebanyak dua orang di Spanyol dan satu orang di Brasil akibat penyakit Cacar Monyet.
Kasus-kasus tersebut tentunya menjadi hal yang serius untuk ditanggapi oleh seluruh masyarakat dunia. Namun, masih banyak yang belum mengetahui tentang penyakit Cacar Monyet ini, bahkan beberapa masih ada yang belum bisa membedakan Cacar Monyet dan Cacar Air. Untuk itu, BINUS TV akan merangkum perbedaan antara Cacar Monyet dan Cacar Air di bawah ini!
Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air
Penyakit Cacar Monyet dan Cacar Air sama-sama menyerang kulit dan disebabkan oleh virus. Meski nampak serupa, kedua penyakit ini memiliki beberapa perbedaan yang wajib diketahui. Berikut berbagai faktor yang membedakan Cacar Monyet dan Cacar Air.
- Penyebab
Meski sama-sama disebabkan oleh virus, namun Cacar Monyet dan Cacar Air disebabkan oleh virus yang berbeda. Cacar Air disebabkan oleh virus bernama Varicella-Zoster. Dimana virus ini merupakan salah satu jenis virus yang juga menyebabkan penyakit cacar ular atau Herpes Zoster.
Sedangkan, Cacar Monyet disebabkan oleh infeksi virus Monkeypox, yang mana termasuk kedalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus sendiri termasuk kedalam virus Variola yang menyebabkan penyakit cacar, virus Vaccinia yang digunakan dalam vaksin cacar, dan virus cacar sapi.
- Gejala
Gejala Cacar Air biasanya muncul dalam kurun waktu 7 hingga 21 hari setelah terpapar. Gejalanya berupa demam ringan, pilek, batuk ringan, sakit kepala, badan terasa lemas,dan tidak nafsu makan. Setelah 2 hingga 3 hari, penyakit cacar Air ditandai dengan timbulnya ruam yang berkembang menjadi lenting gatal berisi cairan yang biasanya muncul pada dada dan punggung hingga ke bagian tubuh lainnya seperti wajah, dalam mulut, kelopak mata, atau area kelamin. Lentingan ini bisa tumbuh dalam jumlah yang sedikit ataupun mencapai lebih dari 500 lentingan. Lentingan juga akan mengering hingga 4 sampai 5 hari.
Sementara itu, gejala utama pada Cacar Monyet menyebabkan kelenjar getah bening yang membengkak (limfadenopati) yang mana gejala ini tidak dialami seseorang yang sedang mengidap Cacar Air. Hampir sama dengan Cacar Air, Cacar Monyet memiliki gejala awal demam, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, dan kelelahan. Cacar Monyet juga memiliki gejala ruam yang biasanya muncul pada wajah hingga menyebar ke seluruh tubuh. Ruam akan melalui beberapa proses yang terlihat seperti Cacar Air sebelum akhirnya membentuk keropeng hingga akhirnya rontik.
- Cara Penularan
Penularan virus pada seseorang yang terkena Cacar Air bisa dengan mudah menyebar antarmanusia, terlebih jika orang tersebut belum pernah terjangkit Cacar Air. Cacar Air bisa tertular kepada orang lain saat melakukan kontak dengan pasien Cacar Air. Selain itu, seseorang juga bisa terjangkit dengan menghirup udara atau terkena percikan cairan tubuh dari pasien, biasanya saat pasien sedang batuk atau bersin. Biasanya, cacar Air menular sejak 1 hingga 2 hari sebelum ruam-ruam muncul, hingga 6 hari setelah lentingan muncul.
Sedangkan pada umumnya, penularan Cacar Monyet antarmanusia jarang terjadi. Kamu tidak akan langsung tertular hanya dengan melakukan kontak sekilas dengan pasien pengidap Cacar Monyet. Namun, penularan bisa terjadi jika terdapat kontak langsung secara intim seperti beruhubungan badan, berciuman, atau berpelukan. Penularan juga bisa terjadi jika seseorang menyentuh luka atau ruam yang dimiliki oleh pasien yang terinfeksi, lalu seseorang tersebut menyentuh wajah tanpa mencuci tangan.
- Tingkat keparahan
Meskipun Cacar Air mudah menular antarmanusia, namun virus pada Cacar Air tidak menimbulkan penyakit yang serius pada tubuh anak-anak yang memiliki metabolisme tubuh yang baik. Gejala yang dialami pada pasien pengidap Cacar Air akan membaik dalam jangka waktu 4 hingga 7 hari. Cacar Air juga dapat dicegah dengan vaksin, walaupun masih tetap ada resiko seseorang yang telah vaksin bisa terinfeksi Cacar Air.
Sementara itu, Cacar Monyet merupakan penyakit langka yang berpotensi serius dengan mayot=ritas infeksinya berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Mengutip informasi dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masa inkubasi Cacar Monyet adalah 6 hingga 13 hari atau dapat berkisar 5 hingga 21 hari. Cacar Monyet juga dapat sembuh dengan sendirinya. Biasanya Cacar Monyet memiliki resiko lebih tinggi pada anak-anak dan dapat menyebabkan komplikasi jika terjangkit oleh Ibu Hamil.
- Penyebaran
Cacar Air banyak ditemukan hampir di seluruh wilayah di dunia, terlebih pada anak-anak. Biasanya, orang dewasa pasti akan mengalami sakit cacar air setidaknya 1 kali selama hidupnya.
Sementara itu, Cacar Monyet banyak ditemui di Afrika Tengah dan Barat. Bahkan, cacar Monyet sendiri sudah menjadi endemi pada wilayah tersebut.
- Pencegahan
Cacar Air dan Cacar Monyet dapat dicegah dengan pemberian vaksin. Namun, karena Cacar Air dan Cacar Monyet berasal dari virus yang berbeda, tentunya jenis vaksin yang diberikanpun juga berbeda. Cacar Air dapat dicegah dengan pemberian Vaksin Varicella (Varivax). Vaksin ini termasuk kedalam program imunisasi rutin yang wajib diberikan kepada anak-anak usia 12 bulan hingga 12 tahun dengan dua dosis vaksin. Untuk orang dewasa, Vaksin Varicella diberikan bagi yang belum mendapatkan imunisasi dengan dosis dua kali yang berjarak 4 hingga 8 minggu.
Sedangkan, untuk Cacar Monyet dapat dicegah dengan pemberian vaksin cacar (smallpox) yang bernama Jynneos dengan pemberian 2 dosis yang terbagi. Namun, ketersediaan Vaksin Jynneos masih sangat terbatas. Di Indonesia sendiri, masih belum tersedia vaksin untuk mencegah monkeypox.
Kedua jenis cacar ini juga dapat dicegah dengan tindakan pencegahan lainnya, seperti:
- Rajin mencuci tangan dengan sabun
- Menghindari kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi, atau hewan terjangkit
- Memakai masker
- Menghindari memakai peralatan makan atau minum dengan seseorang yang terinfeksi
- Selalu membersihkan peralatan atau perabot
- Menghimbau penderita untuk selalu menjaga kebersihan, memotong kuku agar menghindari menggaruk ruam untuk mengurangi resiko kerusakan kulit akibat garukan, serta menghimbau agar seseorang yang terinfeksi tetap berada di rumah sampai ruam-ruamnya mengering.
Nah Smart Viewers, kamu sudah tahu kan perbedaan antara Cacar Air dan Cacar Monyet? Jika kamu atau orang terdekatmu sedang mengalami gejala-gejala tersebut, kamu bisa melakukan beberapa pencegahan seperti yang telah disebutkan di atas dan membawa pasien yang terinfeksi untuk pergi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Yang terpenting adalah menerapkan hidup sehat, dengan menjaga kebersihan dan makan-makanan yang bergizi ya, Smart Viewers!