Teroris ISIS Khaled Sharrouf Bekas Pengedar Narkoba
Khaled Sharrouf, pria kelahiran Sydney yang oleh pihak berwajib Australia telah ditetapkan sebagai teroris, pekan ini mengunggah foto anak laki-lakinya tengah memegang penggalan kepala seorang prajurit Suriah. Ia pernah didiagnosa menderita ‘schizophrenia’ dan sempat menjadi pengedar narkoba sebelum berubah menjadi radikal.
Ia menjelaskan, Khaled Sharrouf dulunya adalah sosok anak muda yang bermasalah dengan sejarah kriminalitas dan penyakit jiwa.
“Saya sendiri tahu ayahnya (Sharrouf) karena ayahnya adalah pengawal Sheikh Taj El-Din Hilaly,” ujar Dr Rifi.
Khaled memiliki masa kecil yang disfungsional dan ditinggalkan ayahnya untuk beberapa waktu. Ia dilaporkan menggunakan dan mengedarkan narkoba dan tidak tumbuh sebagai Muslim yang taat.
Ia menikahi pacar SMA-nya dan memiliki anak sebelum menikah, meski akhirnya hubungan pribadinya menjadi hambar ketika ia menjadi radikal dan dipenjarakan karena tuduhan terorisme di tahun 2009.
Menurut Dr Rifi, kekurangtahuan Khaled mengenai hadis, atau interpretasinya terhadap Al-Qur’an, adalah tipikal pemuda Islam radikal lainnya.
“Sayangnya, banyak anak muda yang tak belajar agama mereka dari orang-orang yang terpercaya. Mereka belajar melalui internet dan media sosial, dan dalam kasus Khaled, tiap orang akan bilang bahwa mentalnya tidak stabil," tuturnya.
Ia menambahkan, aksi Khaled telah banyak mengejutkan kalangan Muslim Australia. Ia juga menyebut perlunya komunitas Islam untuk lebih terlibat dalam lingkungan pemuda untuk menghentikan mereka terpengaruh paham radikal.
“Banyak orang dari komunitas kami sangat marah terhadap tindakannya, mereka sangat marah atas tindakannya membawa keluarganya ke sana. Coba saya kutip perkataan mufti besar Australia Profesor Ibrahim Abu Mohamed, yang menyatakan bahwa hal yang sangat menyedihkan melihat para ekstrimis menggunakan Islam sebagai kedok kejahatan dan kekejian mereka,” urainya.
Ia mengimbuhkan, “Kita perlu memperkuat anak-anak kita dengan menolong mereka mengetahui agama mereka, untuk belajar dari orang yang terpercaya, seseorang dengan reputasi baik. Semakin radikal orang-orang ini semakin mereka tak tahu tentang agama mereka. Aksi mereka sangat non-Islam dan tak ada hubungannya dengan Islam.”
Menurut laporan salah satu harian di Australia, Dr Rifi telah mencabut foto keluarganya dari internet dan berkonsultasi dengan Kepolisian New South Wales perihal keamanannya, setelah ia diancam di Twitter oleh pejihad Australia, Mohamed Elomar.