ABC

Badan Intelijen Australia ASIO Minta Tambahan Kewenangan

Direktur Jenderal badan intelijen ASIO (Australian Security Intelligence Organisation), David Irvine, meningkatkan desakannya bagi undang-undang penyadapan baru. Jika diloloskan, UU ini mewajibkan perusahaan telepon dan internet menyimpan data komunikasi pelanggan hingga dua tahun.

Menurut David Irvine, data komunikasi pelanggan ini adalah suatu unsur mendasar dari investigasi.

Pemerintah mengatakan, usul tersebut sedang dipertimbangkan dengan aktif, tapi belum diambil keputusan final.

"Data telepon, bukan isi dari pembicaraan atau pesan, merupakan unsur utama dalam semua investigasi intelijen keamanan dan polisi," kata Irvine kepada ABC.

"Data itu akan membantu kita mengidentifikasi orang, mengeliminasi orang dari daftar untuk diinvestigasi."

Jaksa Agung George Brandis telah mengajukan RUU ke Parlemen guna memperluas wewenang badan intelijen untuk meretas jaringan komputer, memungkinkan surat perintah yang lebih fleksibel dan meningkatkan kerjasama antar badan-badan intelijen.

RUU itu juga menetapkan masa hukuman lebih berat atas orang-orang yang membocorkan informasi atau mengkopi dokumen rahasia tanpa ijin.

Kata Senator Brandis, perundang-undangan yang sekarang mencakup ASIO "dalam beberapa hal tidak lagi berfungsi" karena sudah terlalu kuno.

Dikatakannya, soal penyimpanan data "sedang dipertimbangkan aktif oleh Pemerintah".

Badan-badan intelijen Australia khawatir tentang puluhan warga Australia yang pulang dari bertempur di Timur Tengah.

Para laskar itu mungkin kembali dengan membawa ideologi ekstrimis dan pelatihan militer.

Komunitas intelijen berpendapat, undang-undang pengintaian baru itu juga akan membantu meningkatkan keamanan cyber dan mencegah serangan cyber dari negara lain, seperti China.

Dirjen ASIO David Irvine jarang bersedia diwawancarai atau menjawab pertanyaan mendetail dari jurnalis.

Ketika ditanya apakah penampilannya di depan publik itu menandakan kekhawatiran ASIO yang semakin besar pada terorisme yang muncul di dalam negeri atau ancaman serangan teroris, Irvine menjawab: "Kami selalu khawatir tentang ancaman itu".

"Selama 10 tahun terakhir kami telah mencegah empat serangan besar di Australia. Kami mencegah mereka pada tahap dini perencanaan mereka," katanya.