Yuk, Stop Menjadi People Pleaser!
Hai Smart Viewers! Sepertinya memang bahasa-bahasa atau ungkapan-ungkapan dalam social media tidak pernah ada habisnya, ya! Kali ini apakah kalian sering mendengar tentang “People Pleaser?” Yup! Istilah “People Pleaser” ini memang kerap kali dikaitkan dengan seseorang yang selalu mengiyakan permintaan tolong orang lain.
Apakah kamu menjadi salah satu dari si People Pleaser ini, Smart Viewers? Namun sebetulnya, apakah arti sebenarnya dari People Pleaser? Lalu bagaimana tanda-tanda, dan cara menghindarinya? Yuk, kita bahas selengkapnya di bawah ini!
Apa itu People Pleaser?
Seperti yang diketahui orang kebanyakan orang bahwa People Pleaser adalah seseorang yang tidak pernah menolak untuk dimintakan bantuan. Namun dalam pengertiannya, People Pleaser merupakan seseorang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain daripada kebahagiaannya sendiri dengan membuang-buang waktu dan energi yang mereka miliki. Bisa dibilang, seorang People Pleaser ini memiliki sifat tidak enakan kepada orang lain.
Dikutip dari CNNIndonesia.com, Ni Made Putri Ariyanti yang merupakan seorang Psikologi memaparkan bahwa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi People Pleaser biasanya muncul dikarenakan kepercayaan diri yang kurang, penyebabnya bisa dimulai karena trauma di keluarga yang menuntutnya selalu menjadi pribadi yang membanggakan.
Selain enggan menolak dan tidak enakan dalam melaksanakan perintah orang lain, banyak tanda-tanda atau ciri-ciri seseorang bisa dikatakan People Pleaser. Berikut adalah ciri-ciri People Pleaser:
Ciri-ciri People Pleaser
- Selalu Setuju dengan Pendapat Orang Lain
Hal ini biasanya terjadi dalam suatu forum diskusi, dimana beberapa orang menyuarakan pendapatnya, namun si People Pleaser selalu setuju dengan pendapat apapun dari orang lain. Padahal ia sebetulnya tidak setuju dengan pendapat tersebut dan sebenarnya ia memiliki pendapatnya sendiri yang berbeda. Sebetulnya dalam bersosialisasi, sikap ini cukup dibutuhkan, namun yang menjadi bahaya adalah jika kamu mengikuti pendapat tersebut hanya karena takut akan dikucilkan jika tidak mengiyakan pendapat tersebut. Selain itu, terlebih hal ini juga akan menjadi masalah jika kamu mengetahui bahwa pendapat mereka bertentangan dengan kebaikan atau merugikan orang lain, namun kamu hanya diam saja dan menyetujuinya.
- Terlalu Sering Meminta Maaf
Meminta maaf kepada seseorang jika kita berbuat suatu kesalahan adalah hal yang baik. Namun, jika seseorang sering kali meminta maaf secara terus-menerus padahal tidak melakukan kesalahan apapun itu merupakan pertanda People Pleaser. Biasanya, seseorang yang selalu meminta maaf dan memohon maaf dikarenakan perasaan mereka dipenuhi rasa bersalah, selalu menyalahkan diri sendiri, dan takut jika disalahkan. Seorang People Pleaser selalu siap untuk menjadi seseorang yang disalahkan. Yang lebih parahnya lagi adalah ia berpikir untuk lebih baik meminta maaf daripada orang lain memusuhi atau membencinya.
- Selalu Merasa Bersalah
Hal ini sejalan dengan poin sebelumnya mengenai terlalu sering meminta maaf. Seorang People Pleaser juga selalu merasa bersalah dalam segala hal. Hal itu seperti merasa bersalah jika ia telah memarahi orang atas kesalahan yang memang dibuat oleh orang lain, bahkan ia merasa bersalah jika baru memiliki perasaan kesal kepada orang lain padahal ia belum mengungkapkan rasa kesalnya. Kasus lainnya adalah karena seorang People Pleaser sulit untuk berkata “tidak”, maka ia juga biasanya tidak memberikan batasan pada dirinya. Ia justru merasa bersalah jika ia membuat batasan kepada orang lain. Hal ini karena ia merasa bahwa orang lain selalu membutuhkannya dibandingkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, ia akan merasa sangat bersalah jika membatasi dirinya untuk membantu orang lain.
- Merasa Bertanggung Jawab Atas Perasaan Orang lain
Karena berpikir bahwa ia selalu merasa bersalah jika tidak memenuhi kemauan orang lain, seorang People Pleaser menjadi merasa bahwa perasaan orang lain menjadi tanggung jawab baginya. Hal ini jika ia menolak suatu hal dari orang lain, ia takut jika orang tersebut merasa tersinggung. Atau jika ia mengatakan sesuatu untuk kebaikan, ia akan sangat memikirkan bahwa takut nantinya ada orang lain yang kecewa atau sedih dengan pendapatnya. Maka dari itu, ia selalu rela melakukan apapun dan menghindari segala bentuk perselisihan apapun demi menjaga perasaan orang lain.
- Tidak Mengakui Perasaannya Jika Tersakiti
Jika ia selalu menjaga perasaan orang, seorang People Pleaser selalu mengabaikan perasaannya sendiri. Bahkan jika ia merasa tersinggung atau tersakiti dengan perkataan atau perbuatan orang lain, maka ia kerap tidak mengakui dan tidak menerima perasaan sakitnya. Ia selalu menerima jika seseorang bersikap buruk, dan kerap berpikir bahwa kesalahan atau perbuatan buruk yang dibuat orang lain tersebut adalah karena kesalahannya juga dan ia merasa hal tersebut adalah hal yang wajar. Atau kasus lainnya adalah, ia tidak menyadari bahwa perasaannya tersakiti saat ia melakukan sesuatu demi kebahagiaan orang lain.
Penyebab People Pleasing
Jika kamu atau orang disekitarmu didapati ciri-ciri seorang People Pleaser seperti yang disebutkan di atas, mungkin kamu butuh untuk mengetahui megapa ia terbilang menjadi People Pleaser. Di bawah ini merupakan penyebab dari People Pleaser menurut kutipan dari Medical News Today:
- Self-esteem yang Rendah
Self-esteem adalah kondisi dimana seseorang merasa kebutuhannya tidak penting. Oleh karena itu, ia selalu merasa kehilangan tujuan jika tidak bisa membantu orang lain. Hal ini terjadi juga karena ia selalu memetingkan kebutuhan orang lain dan kurang memetingkan kebutuhannya sendiri.
- Anxiety
Keadaann ini maksudnya adalah jika seseorang memiliki perasaan khawatir yang berlebihan. Kekhawatiran yang berlebihan ini dimana saat ia merasa sangat khawatir jika ia mendapat penolakan dari lingkungan sekitarnya. Atau ia menjadi sangat khawatir jika lingkungannya tidak cocok dengan pendapatnya.
- Takut terhadap Konflik
Seseorang yang melakukan People Pleasing kebanyakan karena ia takut terhadap sebuah perdebatan ataupun konflik. Maka dari itu, ia lebih memilih untuk menghindari konflik demi mencegah keributan-keributan yang ia pikir disebabkan olehnya.
- Kesehatan Mental
Seorang People Pleaser juga diakibatkan oleh kondisi gangguan kepribadian atau gangguan kesehatan mental dalam diri orang tersebut. Sebagai contohnya adalah mengidap DPD atau Dependent Personality Disorder. Kondisi ini membuat seseorang sangat bergantung kepada orang lain untuk mendapatkan bantuan dan persetujuan dari orang lain.
- Trauma
Seperti yang dibahas pada awal artikel, bahwa penyebab People Pleaser juga berasal dari rasa traumanya di masa lalu. People Pleasing yang kerap dilakukan melakukan respon dari dirinya terhadap hal-hal yang ia anggap traumatis. Contoh kasusnya adalah karena sebalumnya ia pernah dimarahi oleh atasannya akibat kesalahan yang ia buat dan berpengaruh kepada karirny. Maka dari itu, ia kerap menghindari kesalahan yang sama atau kesalahan-kesalahan lainnya yang ia takutkan akan merugikannya kembali.
Cara Menghentikan Menjadi People Pleaser
Menjadi seorang People Pleaser memang memiliki dampak yang sangat negatif bagi orang tersebut. Terlebih jika ia berada dilingkungan seseorang yang manipulatif, People Pleaser bisa mengalami penipuan atau pelecehan. Bahka ia juga bisa dimanfaatkan oleh lingkungan sekitarnya. Hal ini tentunya tidak bisa dibiarkan dan harus dihentikan. Di bawah ini adalah tips-tips dari BINUS TV untuk menghentikan sikap People Pleasing!
- Tegas terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain
People Pleaser harus mengurangi perasaannya untuk selalu tidak enakan terhadap orang lain. Ia harus membiasakan diri untuk asertif atau tegas terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Misalnya adalah jika kamu dimintai bantuan saat pekerjaanmu sedang padat, kamu dapat menolaknya dengan baik dan menjelaskan dengan baik alasan mengapa kamu tidak bisa membantunya.
- Meminta Maaf hanya Jika Kesalahanmu
Kamu hanya perlu meminta maaf jika itu merupakan kesalahanmu, namun jika itu merupaan kesalahan orang lain, kamu tidak perlu untuk meminta maaf hanya untuk melindungi orang lain. Justru hal tersebut akan membuat orang yang salah melepas tanggung jawab atas kesalahannya. Ini tentunya akan merugikan kamu karena kamu bertanggung jawab atas kesalahan orang lan. Kamu lebih baik menyelesaikan kewajibanmu sendiri terlebih dahulu.
- Jangan Ragu Meminta Bantuan Orang Lain
Hanya karena kamu tidak enak untuk menolak permintaan orang lain, itu akan berdampak pekerjaanmu akan menumpuk. Karena setiap orang telah memiliki porsi pekerjaannya masing-masing, maka lebih baik kamu meminta pertolongan orang lain dengan mendelegasikannya kepada seseorang yang memiliki tanggung jawab tersebut. Atau ketika kamu sedang dalam load yang padat dan jika waktunya sangat mendesak, tidak ada salahnya kamu juga meminta bantuan orang lain untuk sedikit meringankan pekerjaanmu.
- Meningkatkan Kepercayaan Diri
Cara lain untuk mengatasi People Pleasing adalah meningkatkan kepercayaan diri. Hal ini dapat dicapai dengan berbagai macam cara, seperti dimulai dari memperbanyak relasi atau ikut dalam komunitas-komunitas yang sesuai dengan hobimu, sering berinteraksi dengan orang lain, menerapkan afirmasi yang positif pada dirimu, atau dengan mengikuti seminar-seminar tentang kepercayaan diri. Hal yang wajib diingat adalah bahwa kamu pantas untuk dihargai juga oleh orang lain terhadap kebaikan-kebaikan dalam dirimu dan jangan selalu merendahkan diri dihadapan orang lain.
- Mendahulukan Kebahagiaan Dirimu Sendiri
Memikirkan perasaan orang lain memang perlu, namun kamu juga harus mendahulukan juga kebahagiaanmu sendiri. Jika hal-hal yang kamu lakukan untuk kepentingan orang lain akan merugikan dirimu sendiri dan tidak membuatmu bahagia, maka kamu tidak boleh meneriskannya. Maka dari itu, kamu harus memikirkan terlebih dahulu sebelum melakukan hal-hal untuk orang lain yang tidak membuatmu bahagia. Lebih baik, kamu melakukan hal-hal yang membuat dirimu lebih bahagia dengan tidak merugikan orang lain serta dirimu sendiri.
Nah Smart Viewers, itulah tadi sudah dibahas secara lengkap mengenai People Pleaser yang saat ini menjadi perbincangan di social media. Melakukan kebaikan memang hal yang bagus ya, Smart Viewers. Namun jika kamu telah melakukan yang dianggap kebaikan namun hal itu justru merugikanmu, sepertinya kamu harus menganalisa apakah itu bagus untuk dirimu sendiri. Maka dari itu, cintailah dirimu sendiri!