Yuk, Hindari Toxic Relationship Sesegera Mungkin!
Hai, Smart Viewers! Pasti saat-saat ini kamu sudah tidak asing lagi mendengar kalimat “Toxic Relationship”? Pernyataan Toxic Relationship memang sudah tidak asing lagi digaungkan belakangan ini, terlebih dalam istilah hubungan percintaan. Dalam sebuah hubungan percintaan, baik yang sudah menikah maupun sepasang kekasih tidak luput dari masalah.
Masalah-masalah yang terjadi di hubungan percintaan memang menjadi salah satu faktor yang dapat menguatkan hubungan tersebut. Karena dari masalah, pasangan akan belajar untuk semakin memahami satu sama lain dalam mencari jalan keluar untuk pemecahan masalah tersebut. Namun, tidak jarang juga masalah tersebut justru akan membuat hubungan semakin tidak sehat.
Ternyata, keadaan tidak sehatnya suatu hubungan percintaan masih belum bisa dipahami oleh sebagian orang. Bahkan, kebanyakan orang sulit untuk lepas dari Toxic Relationship. Lalu sebenarnya apa sih Toxic Relationship? Simak informasi selengkapnya di bawah ini ya, Smart Viewers!
Memahami Pengertian Toxic Relationship
Smart Viewers, Toxic Relationship atau hubungan beracun merupakan istilah yang menggambarkan suatu hubungan yang tidak sehat dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental maupun fisik seseorang. Jika hubungan sehat didominasi oleh kasih sayang dan rasa cinta, dalam Toxic Relationship justru dialami sebaliknya.
Dikutip dari laman Very Well Mind, Toxic Relationship merupakan keadaan hubungan yang membuat pasangan merasa tidak didukung, disalahpahami, direndahkan, atau diserang oleh pasangan. Berdasarkan kutipan dari Health Scope juga menyebutkan bahwa hubungan yang berubah menjadi Toxic Relationship akan didominasi perasaan tidak aman, egois, dan keinginan untuk memegang kendali.
Namun, Toxic Relationship bukan hanya terjadi dalam hubungan percintaan, namun bisa dialami oleh lingkungan pertemanan, atau bahkan keluarga. Potensi suatu hubungan dapat dikatakan dalam Toxic Relationship ini dapat diketahui dari sikap masing-masing pasangan.
Ciri-ciri Hubungan Toxic Relationship
Mengetahui suatu hubungan dapat dikatakan kedalam Toxic Relationship memang cukup sulit. Bahkan, masih banyak yang belum menyadari jika hubungan tersebut menjadi Toxic Relationship. Daikutip dalam laman Health Scope, berikut di bawah ini adalah ciri atau karakter pasangan yang dapat menciptakan potensi hubunganmu kedalam Toxic Relationship.
- Mencela dan Meremehkan (Deprecator-Belittler)
Seseorang yang termasuk kedalam Deprecator-Belittler ini memiliki tujuan untuk menjaga harga dirinya, karena ia merasa bahwa yang ada pada dirinya lebih berharga dibanding pasangannya. Hal ini menyebabkan seseorang mudah untuk meremehkan, mencela, atau bahkan mengolok-olok pasangannya. Seseorang yang memiliki tipe seperti ini bahkan tidak mengenal waktu dan tempat saat mencela dan merendahkan pasangannya.
- Tempramental (Bad Temper)
Tepmpramental merupakan kondisi dimana pasangan kamu memiliki ciri-ciri mudah tersulut emosinya oleh permasalahan yang sepele tetapi menjadi suatu masalah yang besar baginya. Ia seringkali emosi untuk masalah yang tidak jelas dan merasa menjadi seseorang yang paling menderita selama menjalani hubungan. Perdebatan-perdebatan yang tidak produktif dengan pasangan yang memiliki sifat tempramen buruk tentunya akan memberikan beban emosional bagi hubungan. Hal yang lebih berbahaya lagi adalah, di kehidupan sehari-hari bersama orang lain, pasanganmu terlihat sebagai sosok yang menyenangkan, santai, atau bahkan disukai banyak orang, namun ia akan bersikap menjadi sosok yang berbeda saat bersama kamu.
- Mendorong Perasaan Bersalah (The Guilt Inducer)
Jenis pasangan ini selalu membuat kamu merasa bersalah atas masalah yang timbul di hubunganmu. Biasanya, ia tidak menyalahkan secara langsung, melainkan akan menyindir secara halus, sehingga kamu akan merasa menjadi pihak yang bersalah. Keadaan ini akan menjadi racun di dalam hubunganmu dan akan membuat kamu kesulitan mengambil keputusan karena terkurung oleh rasa bersalah.
- Deflektor (The Overreactor / Deflector)
Jika The Guilt Inducer menyalahkan pasangannya dengan cara yang halus, sebaliknya dengan tipe Deflektor. Pasangan kamu akan selalu mencari celah untuk menyalahkan kamu secara langsung dan terang-terangan. Ia tidak akan peduli sekalipun kamu merasa sedih, kecewa, ataupun marah. Sekalipun masalah tersebut tidak ada hubungannya dengan kamu, namun ia akan selalu menunjukkan bahwa dirinya tidak bersalah sama sekali.
- Terlau Penurut (The Over-Dependent)
Pasangan dengan tipe seperti ini akan selalu mengiyakan apapun yang dilakukan olehmu, walaupun itu akan berdampak buruk bagi kamu atau hubunganmu. Keadaan ini mengharuskan kamu untuk memberikan pengertian dan mendorongnya untuk membuat alternatif keputusan lain demi kebaikan hubunganmu. Memiliki pasangan dengan tipe ini juga akan membuat kamu sulit untuk mengetahui dampak baik atau buruk atas keputusan yang akan kamu buat.
- Pengontrol (The Independent)
Sifat The Independent merupakan kebalikan dari sikap The Over Dependent, yang mana pasanganmu akan selalu mengontrol setiap keputusan dan selalu menganggap kamu tidak bisa membuat keputusan yang benar. Hal inilah yang menjadi alasan ia selalu mengatur dan mengendalikan apapun di dalam hubungan layaknya diktator.
- Suka Memanfaatkan (The User)
Tipe The User merupakan salah satu racun yang sangat buruk bagi hubungan kamu. Tipe ini selalu dengan mudah memanfaatkan kamu tanpa pernah peduli kondisi kamu. Ia harus mendapatkan apapun yang ia mau dari kamu dengan bersikap manis dan baik. namun, sikapnya akan berubah menjadi buruk saat ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.
- Posesif (The Possessive)
Perasaan cemburu di dalam hubungan memang menjadi semacam bumbu yang dapat merekatkan hubungan. Namun jika kecemburuan itu semakin berlebihan, itu akan menjadi racun bagi hubunganmu. Tipikal pasangan The Possessive memiliki rasa cemburu yang berlebih sebagai alat untuk mengatur kamu, bahkan dalam hal-hal yang personal.
Faktor Seseorang Sulit Keluar dari Toxic Relationship
Jika melihat seseorang yang berada dalam Toxic Relationship tentunya akan mudah bagi kita untuk memberikan saran untuk menyudahi hubungan tersebut. Namun, bagi beberapa orang yang terjebak di dalamnya justru kesulitan untuk keluar dari Toxic Relationship.
Di bawah ini, BINUS TV telah merangkum dari beberapa sumber beberapa faktor-faktor penyebab seseorang sulit untuk terlepas dari Toxic Relationship.
- Sudah terlanjur atau terlalu banyak waktu yang diinvestasikan untuk hubungan
- Merasa takut untuk ditinggal karena tidak mau kesepian
- Merasa self esteem (harga diri) yang rendah dan selalu mempertanyakan seberharga apa nilai kamu untuk memulai hubungan yang baru
- Takut untuk meninggalkan pasangan karena merasa bertanggung jawab terhadap kelanjutan hidup pasangannya
- Masih mempercayai bahwa pasangan akan berubah serta akan ada masa yang indah kedepannya bersama pasangan
- Takut mengalami penolakan di masa mendatang
- Menganggap bahwa perilaku pasangan adalah hal yang wajar
- Merasa bahwa tidak ada yang bisa mencintai dan menerimamu lebih dari dia
- Lebih mencintai pasangan dibanding diri sendiri
- Ada rahasia yang diketahui oleh pasangan
Cara Terlepas dari Toxic Relationship
Meskipun terbilang sulit untuk lepas dari Toxic Relationship, namun terlepas dari hubungan beracun ini bukan suatu hal yang mustahil. Hal ini harus dilakukan demi kebaikan hubungan serta keadaan mentalmu. Di bawah ini, BINUS TV telah merangkum tahap-tahap untuk terlepas dari Toxic Relationship menurut Verywell Mind.
- Persiapkan kondisi teraman: Sebelum menyampaikan untuk mengakhiri hubungan, kamu harus pikirkan dan rencanakan matang-matang tentang bagaimana kehidupanmu selanjutnya saat menghadapi perubahan hidup setelah hubungan selesai. Terlebih jika kamu dan pasangan sudah tinggal bersama.
- Tetapkan tujuan mandiri: Saat memutuskan untuk mengakhiri Toxic Relationship, kamu sudah harus memiliki jalan apa yang kamu akan ambil selanjutnya agar tidak bergantung lagi dengan pasanganmu.
- Ceritakan pada orang yang terpercaya: Ceritakan apa yang sedang kamu alami kepada anggota keluarga atau teman terdekatmu agar orang-orang di sekitarmu mengetahui jika sewaktu-waktu kamu sedang dalam kondisi terancam.
- Mencari bantuan profesional: Meskipun kamu telah bercerita kepada orang terdekat, namun bantuan dari pihak yang profesional juga sangat dibutuhkan, salah satunya Psikolog atau Psikiater. Selain itu, kamu juga membutuhkan bantuan dari pihak hukum, seperti Pengacara jika ada hal-hal hukum yang harus diselesaikan secara hukum.
- Berhenti berkomunikasi dengan pasangan: Kemungkinan terjadinya bujukan dari pasanganmu merupakan hal yang pasti terjadi. Maka dari itu, kamu harus menghindari komunikasi dengannya agar tidak terjerumus dengan kata-kata yang bersifat manipulatif.
- Manjakan diri: Luangkan waktu untuk memanjakan diri agar hati dan pikiranmu rileks sebelum menghadapi kondisi-kondisi yang akan terjadi saat mengakhiri Toxic Relationship.
Smart Viewers, sudah cukup lengkap bukan penjelasan dari BINUS TV mengenai Toxic Relationship? Hubungan beracun memang harus dihindari agar kamu bisa hidup lebih bahagia. Karena, kebahagiaan diri sendiri adalah hal yang terpenting.
Ternyata banyak orang lho yang memiliki pengalaman beragam seputar Toxic Relationship. Simak pengalaman-pengalaman mereka di program BINUS TV bertajuk FOMO pada episode “Keluar Dari Toxic Relationship, Sesusah Itu?” pada link di bawah ini. Siapa tahu setelah menonton ini, kamu jadi terinspirasi untuk segera terlepas dari Toxic Relationship.
Kamu juga bisa menyaksikan pendapat-pendapat seseorang dari sudut pandang yang berbeda mengenai permasalahan yang ada di sekitar kita, hanya di FOMO (Find Out My Opinion) setiap hari Senin, pukul 19.00 WIB hanya di YouTube Channel BINUS TV!