Malam Penutupan Europe on Screen 2022 telah Sukses diselenggarakan
Pada tanggal 26 Juni 2022, Europe on Screen 2022 asukses menyelenggarakan malam penutupannya yang bertempat di Goethe-Institut Indonesien, Jakarta. Antusiasme pecinta film begitu terasa sepanjang rangkaian acara EoS 2022 di 6 kota besar di Indonesia melalui pemutaran 178 film secara offline di Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta. Tak hanya offline, seluruh masyarakat luas juga bisa menikmati pemutaran film secara online melalui festivalscope.com.
Film “The Big Hit” karya Emmanuel Courcol didapuk sebagai film penutupan dalam EoS 2022 ini. Film yang mendapat penghargaan sebagai Film Komedi Terbaik di European Film Awards 2020 ini menceritakan seorang aktor yang menjadi pengangguran dan menerima pekerjaan untuk menyutradarai teater di penjara. Kekagumannya terhadap bakat para narapidana membuat mereka melakoni drama teater yang berjudul ‘Menunggu Godot’ dan melakukan tur keluar penjara.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Bapak Vincent Piket mengungkapkan bahwa dengan menghadirkan film-film dari 25 negara, webinar, serta lokakarta diharapkan dapat memperkaya wawasan serta menampilkan kepada publik tentang budaya keragamaan Eropa. Acara ini juga meningkatkan interaksi antara pakar film Eropa bersama mahasiswa film di Indonesia sehingga diharapkan mampu mendukung kreativitas para siswa dalam bidang perfilman.
Sementara itu, Nauval Yazid selaku o-Direktur Festival juga menyampaikan rasa bangganya karena perhelatan EoS 2022 yang dilaksanakan secara hybrid telah berhasil dilaksanakan selama 11 hari dengan tiket yang hampir terjual habis. Hal ini membuktikan bahwa festival luring dan daring yang dilaksanakan secara bersamaan ini nyatanya mampu berjalan dengan baik secara bersamaan dengan penonton yang sama banyaknya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, malam penutupan EoS 2022 ini juga turut mengumumkan 3 pemenang Short Film Pitching Project (SFPP) 2022 yang mana 3 film terpilih ini berhak memperoleh kesempatan untuk menayangkan film tersebut secara perdana di EoS 2023. Berikut daftar ketiga film pemenangnya, sebagai berikut:
- “Sing Bee, Sing!” karya Gin Teguh dari Magelang
Pemenang pertama mendapatkan:
- Biaya produksi parsial sebesar 13.000.000 (tiga belas juta Rupiah)
- Fasilitas audio post-production, satu kursus pendek mengenai editing dan dua kursus pendek tentang script writing dari SAE Indonesia
- Paket spesial dari Kemala Home Living
- ”Passing” karya Gisela Levy dari Jakarta
Pemenang kedua mendapat penghargaan:
- Biaya produksi parsial sebesar Rp. 10.000.000 (sepuluh juta Rupiah)
- Dua kursus pendek tentang script writing dari SAE Indonesia
- Paket spesial dari Kemala Home Living
- “Make a Wish” karya Adventio Diyar dari Surakarta
Pemenang ketiga mendapat penghargaan:
- Biaya produksi parsial sebesar Rp. 8.000.000 (delapan juta Rupiah)
- Satu kursus pendek tentang script writing dari SAE Indonesia
- Paket spesial dari Kemala Home Living
Meninaputri Wismurti menyampaikan bahwa pemenang SFPP EoS 2022 yang didominasi oleh pembuat film yang berasal dari luar kota, seperti Magelang, Kediri, Sidoarjo, Yogyakarta, dan Solo, membuktikan bahwa industri film Indonesia tidak hanya terpusat di Jakarta saja, namun semakin berkembang ke daerah lainnya di Indonesia dan Europe on Screen akan siap mendukung hal ini.
EoS sebagai salah satu festival film Eropa terbesar dan terlama di Indonesia pertama kali diselenggarakan pada tahun 1990 dengan nama Festival Film Uni Eropa hingga pada akhirnya di tahun 2003 dan seterusnya diselenggarakan dengan nama “Europe on Screen (EoS)”. EoS sendiiri merupakan acara budaya unggulan yang diselenggarakan oleh perwakilan diplomatik dan kebudayaan Uni Eropa di Indonesia.