Deretan Film Indonesia yang Mendunia Hingga Meraih Prestasi Internasional
Dunia perfilman di Indonesia memang kian berkembang seiring waktu. Terbukti dengan tercatatnya berbagai film yang di produksi oleh sineas Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi hingga ke kancah Internasional. Hal ini tentunya membutuhkan waktu yang cukup panjang bagi Indonesia dalam perjalanannya di Industri perfilman.
Tercatat pada tahun 1926, Indonesia memproduksi film perdananya yang berjudul “Loetoeng Kasaroeng” yang disutradarai oleh L. Heuveldorp dan G. Krugers. Hingga pada tahun 1980-an, industri film di Indonesia semakin berkembang dan mencapai puncaknya dengan merajai layar-layar bioskop. Tercatat film “Tjut Nya’ Dhien” (1988) adalah film Indonesia pertama yang diputar pada Canners Film Festival yang merupakan salah satu ajang bergengsi dalam industri film.
Tidak sampai disitu, pada tahun 2000-an pun perkembangan film Indonesia kian pesat hingga tercatat banyaknya prestasi yang diboyong di kancah Internasional. Berikut BINUS TV akan merangkum deretan film Indonesia yang mendunia hingga menorehkan prestasi di kancah Internasional.
- Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
Film “Kucumbu Tubuh Indahku” memang tak anyar dengan salah satu film Indonesia yang cukup kontroversial. “Kucumbu Tubuh Indahku” sendiri merupakan film yang berkisah tentang seorang penari lengger dalam tradisi Reog bernama Juno yang diperankan oleh Muhammad Khan. Ia yang menjadi gemblak dari seorang warok, yang mana tradisi ini sering dikaitkan dengan isu homoseksualitas.
Pasalnya, setelah penayangan perdananya di bioskop-bioskop di Indonesia, film yang disutradarai oleh Garin Nugroho ini banyak dihujani petisi-petisi untuk menentang penayangannya karena dianggap tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Meski memiliki kontroversi sejak penayangannya, film ini rupanya banyak menorehkan prestasi di berbagai festival film Internasional. Diantaranya adalah penghargaan Bisato D’Oro Award dalam Venice Independent Film Critic dan Cultural Diversity Award dalam Asian Pasific Screen Awards. Selain itu, “Kucumbu Tubuh Indahku” juga terpilih sebagai film terbaik dalam Festival Des 3 Continents.
- Yuni (2021)
Berhasil meraih penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival, membuat film “Yuni” menjadi perbincangan, terutama bagi penikmat film Indonesia. Film yang di garap oleh Kamila Andini ini mengisahkan seorang perempuan bernama Yuni (Arawinda Kirana). Ia digambarkan sebagai perempuan pintar dengan segudang mimpi yang tinggal di lingkungan yang patriakis. Tak sejalan dengan mimpi-mimpi yang dipunya, Yuni menolak para pria yang melamar untuk mempersuntingnya sebagai seorang istri.
Hal ini membuat Yuni dihantui oleh sebuah mitos yang dipercaya oleh lingkungan sekitarnya. Mitos itu menyatakan bahwa jika seorang wanita menolak lamaran pria sebanyak dua kali, maka ia tidak akan pernah menikah untuk selama-lamanya.
- Pengabdi Setan (2017)
Salah satu film Indonesia bergenre horror ini sangat populer pada masanya bahkan hingga kini. Film “Pengabdi Setan” juga tercatat sebagai film Indonesia terlaris pada tahun 2017. Film “Pengabdi Setan” (2017) merupakan garapan Joko Anwar berdasarkan remake dari film dengan judul yang sama pada tahun 1980.
“Pengabdi Setan” menceritakan tentang seorang Ibu yang sakit selama 3 tahun dan akhirnya meninggal dunia. Sang Bapak pun memutuskan untuk bekerja di luar kota dan meninggalkan anak-anaknya. Namun, situasi rumah mereka tanpa sang Bapak terasa mencekam dengan kedatangan makhluk-makhluk tak kasat mata.
Kesuksesan film ini juga membawanya ke kancah Internasional dengan terpilih sebagai Film Horror Terbaik di ajang Toronto After Dark Film Festival. Film ini juga banyak diputar di sejumlah negara lainnya, salah satunya adalah Amerika Serikat.
- Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)
Film “Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak” dibesut oleh Mouly Surya yang mana sebelum penayangannya di Indonesia, film ini sudah ditayangkan terlebih dahulu di berbagai festival internasional. Diantaranya Cannes Film Festival, New Zealand International Film Festival, Melbourne Film Festival, dan Toronto International Film Festival.
Film ini berkisah tentang seorang janda bernama Marlina (Marsha Timothy) yang ingin melindungi dirinya dari ancaman pemerkosaan oleh kawanan perampok. Marlina memenggal kepala dari pemimpin kelompok tersebut. Marlinapun melakukan perjalanan sambil membawa penggalan kepala tersebut demi mencari keadilan dan penebusan atas perbuatan keji yang dialaminya.
- Sekala Niskala (2018)
“Sekala Nisakala” merupakan film yang disutradarai oleh Kamila Andini yang mengisahkan tentang sepasang kembar identik bernama Tantri (Ni Kadek Thaly Titi Kasih) dan Tantra (Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena) yang hidup terpisah, namun bersama dalam imajinasi. Tantra yang didiagnosis mengidap penyakit yang membuatnya tidak bisa menggunakan inderanya, harus menghabiskan waktunya di rumah sakit. Tantri yang merasa kesepian merindukan sosok Tantra yang kemudian larut akan imajinasinya yang kerap muncul di malam hari.
Tak tanggung-tanggung, film “Sekala Niskala” banyak memboyong berbagai penghargaan di kancah internasional sebagai film terbaik. Diantaranya adalah Asian Pacific Screen Award, Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Tokyo FILMEX International Film Festival, hingga Berlin International Film Festival.
- Senyap (2014)
Film “Senyap” atau “The Look of Silence” merupakan film dokumenter yang mengangkat tema seputar pembantaian massal pada tahun 1965 lalu. Film ini juga menerawang tentang kegundahan sosok Adi yang merupakan seorang penyintas dan keluarga korban dalam menghadapi kenyataan dirinya dan keluarga dituduh sebagai bagian dari PKI.
Berbagai macam penghaargaan berhasil di raih oleh film yang disutradarai oleh Joshua Oppenheimer ini. “Senyap” berhasil memenangkan penghargaan dalam kategori Best Documentary dalam Austin Film Critics Association 2015, Bodil Awards 2015, Denver Film Festival 2014, Gotham Awards 2015, Satelite Awards 2016, Victoria Film Festival 2015, Sofia International Film Festival, dan masih banyak lagi yang lainnya.
- Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)
Film terbaru Indonesia yang berhasil menginjakkan kaki di kancah internasional adalah “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” yang digarap oleh Edwin. Pada bulan Agustus 2021 lalu, film ini berhasil meraih kemenangan dalam Golden Leopard sebagai penghargaan tertinggi pada ajang Locarno Film Festival di Swiss. Film ini juga menjadi satu-satunya film Indonesia yang mewakili Indonesia dalam ajang Tokyo International Film Festival.
Film yang diadopsi dari Novel dengan judul yang sama karangan Eka Kurniawan ini mengisahkan tentang seorang jagoan bernama Ajo Kawir (Marthino Lio) yang jatuh cinta dengan seorang perempuan petarung bernama Iteung (Ladya Cheryl). Namun kisah percintaan Ajo Kawir tidak semulus dugaannya, karena Ajo Kawir menyimpan rahasia tentang penyakitnya.
Itulah tadi beberapa deretan film-film Indonesia yang mendunia. Sebenarnya masih banyak lagi film-film membanggakan karya sineas Indonesia yang berhasil menembus internasional loh, Smart Viewers. Sebagai warga Indonesia, kita harus terus mendukung film-film Indonesia, ya! Tentunya agar dunia perfilman Indonesia semakin maju dan berkembang hingga ke kancah internasional.