Twitter Luncurkan kompetisi untuk menemukan bias dalam algoritma pemotongan gambarnya
Twitter Inc seperti dilaporkan Reuters (30/7) mengatakana, pihaknya akan meluncurkan kompetisi bagi peneliti komputer dan peretas untuk mengidentifikasi bias dalam algoritma pemotongan gambarnya. Kompetisi tersebut diluncurkan setelah sekelompok peneliti sebelumnya menemukan bahwa algoritma tersebut cenderung mengecualikan orang kulit hitam. dan laki-laki.
Kompetisi ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas di seluruh industri teknologi untuk memastikan teknologi kecerdasan buatan bertindak secara etis.
Perusahaan jejaring sosial itu mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa kompetisi itu bertujuan untuk mengidentifikasi “potensi bahaya dari algoritma ini di luar apa yang kami identifikasi sendiri.”
Menyusul kritik tahun lalu tentang pratinjau gambar dalam posting yang mengecualikan wajah orang kulit hitam, perusahaan itu mengatakan pada bulan Mei, sebuah studi oleh tiga peneliti pembelajaran mesinnya menemukan perbedaan 8% dari paritas demografis yang mendukung wanita, dan 4% mendukung individu kulit putih.
Twitter merilis secara terbuka kode komputer yang memutuskan bagaimana gambar dipangkas dalam feed Twitter, dan meminta para peserta diminta untuk menemukan bagaimana algoritma dapat menyebabkan kerusakan, seperti membuat stereotip atau merendahkan sekelompok orang.
Para pemenang akan menerima hadiah uang tunai mulai dari $500 hingga $3,500 dan akan diundang untuk mempresentasikan karya mereka di lokakarya yang diselenggarakan oleh Twitter di DEF CON pada Agustus. DEF CON adalah salah satu konferensi peretas terbesar yang diadakan setiap tahun di Las Vegas, Amerika Serikat.
Editor. Mus