Indonesia Dorong Kolaborasi Aksi Nyata Hadapi Perubahan Iklim
Indonesia akan berinisiatif dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Indonesia juga akan memprioritaskan penanganan perubahan iklim dan mendukung negara berkembang untuk mencapai ambisi iklim global dalam G20 di tahun 2022 dan ASEAN 2023 yang akan diselenggarakan di Indonesia. Keterangan tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam Leaders Summit on Climate (LSC) yang berlangsung virtual dari Jakarta, Jumat (23/04/2021).
“Kami berharap ke depannya akan tercipta berbagai kolaborasi dengan pihak AS terkait aksi nyata bagi iklim global dan negara-negara G20 serta ASEAN lainnya untuk mencapai tujuan bersama ini,” ungkap Luhut.
LSC sebagai wahana diskusi juga menjadi tempat persiapan menuju konferensi PBB Perubahan Iklim (COP 26) pada November 2021 mendatang di Glasgow.
Menko Marves juga menjelaskan laju deforestasi Indonesia telah menurun tajam dalam beberapa periode terakhir. Pada 2020 penurunannya mencapai 75%. Indonesia juga telah melakukan berbagai aksi untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan.
“Presiden Jokowi telah mengeluarkan Keputusan Presiden, agar secara permanen membekukan izin baru untuk penebangan dan pemanfaatan lahan gambut sejak 2019,” papar Menko Luhut.
Bahkan, Pemerintah Indonesia juga menerapkan strategi yang juga melibatkan berbagai komunitas masyarakat ini telah melatih 12.994 orang untuk menjadi Brigade Pemadam Kebakaran Hutan untuk mengontrol dan menghilangkan berbagai titik api dan kebakaran.
Editor: Mus