Sinyal Positif Ekonomi Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksikan 4,5% – 5,3%
Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala Mikro (PPKM Mikro) membawa Indonesia menjadi negara yang saat ini memiiki kondisi pandemi COVID-19 nya relatif lebih baik dibandingkan global. Kebijakan tersebut membawa ekonomi Indonesia mulai pulih dan diproyeksikan akan tumbuh 4,5% s.d. 5,3%. Proses pulihnya ekonomi Indonesia tersebut tentu juga didorong dengan kelanjutan percepatan Program Vaksinasi, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan penerapan Undang-Undang Cipta Kerja.
Sikap optimis tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Diklat PIM-LAN secara virtual, Senin (19/4).
“Rumus ini hanya dilakukan di Indonesia, tidak di negara lain. Kita memilih untuk penanganan COVID-19 ditingkat mikro. Tentunya kalau penanganan COVID-19 di tingkat mikro, maka makronya akan lebih baik,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga Hartarto menambahkan, perkembangan COVID-19 Indonesia relatif lebih baik dibandingkan global. Hal itu tercermin dari tren persentase kasus aktif di Indonesia yang lebih rendah dari global dan kasus sembuh di Indonesia yang lebih besar dari global. Dalam hal vaksinasi, akselerasi pendistribusian vaksin COVID-19 di Indonesia hingga 18 April 2021 tercatat sebanyak 16,74 juta dosis sudah disuntikan.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa dari sektor ekonomi, indikator ekonomi terus menunjukkan sinyal positif. Sejumlah leading indicator ekonomi Indonesia perlahan menunjukkan tren pemulihan ekonomi dan membentuk kurva V-shape.
Sektor yang berkontribusi besar terhadap PDB yang mulai pulih adalah Industri Pengolahan, Konstruksi, dan Perdagangan. Beberapa sektor masih mampu bertahan dan tumbuh positif, seperti Infokom, Kesehatan, Pertanian, dan Jasa Pendidikan.
Editor: Mus