Keterwakilan Perempuan dalam Profesi Teknik Digital masih Rendah
Sejumlah penelitian, seperti dilaporkan VOA Indonesia mengungkapkan, Keterwakilan perempuan dalam profesi teknik digital masih rendah dibandingkan kaum laki-laki termasuk di Indonesia. Kesenjangan itu dipengaruhi akses pada teknologi, termasuk internet, dan kesempatan perempuan mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang IT.
Tahun 2018, menurut Laporan World Economic Forum, rata-rata perempuan kurang terwakili di sebagian besar profesi baru, termasuk industri teknologi digital. Kesenjangan gender paling menonjol dalam seluruh bidang pekerjaan cloud computing. Dalam bidang tersebut, hanya terdapat 12 persen perempuan professional, 26 persen mempunyai kemampuan mengolah data dan kecerdasan buatan.
Laporan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengenai profil perempuan Indonesia tahun 2019 menyebutkan bahwa hanya 37,4 persen perempuan usia lima tahun ke atas yang dapat mengakses internet. Sementara akses internet bagi laki-laki di atas 40 persen.
Sebuah Studi Girl in Tech tahun 2015 di enam negara Asia Pasifik termasuk Indonesia, dengan mewawancarai 1.560 anak perempuan usia 12-19 tahun, menunjukkan keputusan anak-anak untuk belajar atau mengejar karir dalam bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics ( STEM ) sebanyak 68 persen dipengaruhi oleh orang tua, 9 persen dukungan teman atau ingin mengikuti teman kemudian terinspirasi, dan 8 persen dari guru.
**Mus.