Tiga Karakter Pembaca Berita Media Online
Saat ini, jika diamati, tampilan atau penyajian berita di media online sebagian besar menggunakan format bersambung atau berganti halaman. Sedikit sekali media online yang menggunakan tampilan satu layar utuh untuk satu berita. Praktisi media online dari Kompas.com, Heru Margianto menjelaskan, ada sejumlah alasan mengapa media berita online tampilannya menggunakan bersambung, tidak utuh dalam satu layar. Berikut alasannya:
Pertama, audience di internet itu bukan reader atau pembaca, tetapi scaner. Audience di internet paling hanya membaca satu atau dua paragrap, selanjutnya hanya di scroll saja. Dari penelitian yang dilakukan oleh NN Group, 79 persen audience website adalah scenner dan hanya 16% yang membaca utuh isi sebuah berita. Untuk itulah, dalam penyajian berita di halaman website, tidak perlu utuh dalam satu halaman panjang, tetapi disambung-sambung ke halaman berikutnya.
Kedua, saat ini sebagian besar audience membaca berita media online melalui handphone. Karakter pembaca berita melalui handphone adalah pembaca yang sekedar ingin membunuh waktu, atau mengisi waktu sambil melakukan aktivitas lain. Pembaca yang seperti ini akan membaca sekilas saja, paling hanya judul dan paragraf pertamanya saja. Mereka tidak akan membaca secara lengkap seluruh artikel.
Ketiga, dengan tampilan yang bersambung akan menguntungkan secara bisnis, karena pembaca akan meng-klik, yang itu berarti menambah jumlah klik bagi website. Saat ini semakin banyak jumlah klik bagi sebuah website akan semakin menguntungkan dari segi bisnis media online. Karena semakin banyak klik, akan mendatangkan iklan bagi media online.
Editor: Muslikhin